AKU
baru sahaja selesai membaca dan melihat naskah yang mengumpulkan hasil puisi
oleh M Aan Mansyur yang dilatari oleh foto hasil koleksi oleh Mo Riza.
“Tidak
Ada New York Hari Ini: puisi dan foto Rangga untuk film Ada Apa Dengan Cinta 2”
merupakan judul dan tagline bagi naskah ini yang dikatakan
terinspirasi oleh senario adegan filem box office 2016 Indonesia iaitu AADC2.
Koleksi
puisi yang hampir semuanya berbaur cinta, dilatari oleh foto-foto hitam putih
senario bangunan di bandaraya New York dan juga masyarakat yang memakmurkannya.
Pinggirkan
foto itu, apa yang aku ingin kongsikan di sini ialah beberapa bait kata-kata
puisi tersebut yang padaku indah, bijak dan ikhlas.
CINTA
In order to understand, I
destroyed myself”
– Fernando Pessoa
“Hari-hari membakar habis diriku.
Setiap kali aku ingin mengumpulkan tumpukan abuku
sendiri,
Jari-jariku berubah jadi badai angina
Dan aku mengerti mengapa cinta diciptakan”
PUKUL
4 PAGI
“Tidak ada yang bisa diajak berbincang.
Dari jendela kau lihat bintang-bintang sudah lama
tanggal.
Lampu-lampu kota bagai kalimat selamat tinggal.
Kau rasakan seseorang dalam kejauhan menggeliat dalam
dirimu.
Kau berdoa: semoga kesedihan memperlakukan matanya
dengan baik.
Kadang-kadang kau pikir, lebih mudah mencintai semua
orang daripada melupakan satu orang.”
KETIKA ADA YANG BERTANYA TENTANG CINTA
“Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta.
Kau melihat langit membentang lapang.
Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk
dimiliki
Ketika ada yang bertanya tentang cinta,
Apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan
kata-kata
Atau cukup ketidaksempurnaan kita?”
DI
HALAMAN BELAKANG PUISI INI
“Di puisiku hanya akan kau temukan tubuhmu jatuh ke
lengan seseorang. Dia menciummu hingga kau lupa kau pernah merasa ditinggalkan
Kau boleh membayangkan dia adalah aku atau siapa pun
yang kau inginkan.”
BAHASA
BARU
“Di bawah langit yang sama, ada dua dunia yang berbeda.
Jarak yang membentang di antaranya menciptakan bahasa
baru untuk kita.
Tiap kata yang kau ucapkan selalu berarti kapan.
Tiap kata yang aku kecupkan melulu berarti akan.”
PERTANYAAN
TENTANG RINDU
“Untuk menghibur diri, aku sering berjalan sendiri,
menyusuri malam – dengan kedua tangan selalu di saku celana. Ku bayangkan kau
bertanya. Apakah kau takut kehilangan
atau sedang mencari sesuatu?”
Kelak datang satu pagi membawa jawaban kepadamu. Ketika
mandi, kau tiba-tiba menyadari sungguh sudah lama jari-jariku tidak menyentuh
tubuhmu.”
SUATU
PAGI MUSIM DINGIN
“Someone I loved once gave
me a box full of darkness. It took me years to understand that this too, was a
gift”
- MARY OLIVER
“Tapi ada pagi kerika jari-jarimu memeluk gelas kopi
hangat, musim dingin meletakkan tangannya di pundakmu. Kau dengar musik entah
dari mana. Alangkah sedih! Alangkah indah! Tiba-tiba dari dalam dirimu ada laut
bergolak hendak tumpah.”
DI
JALAN MENUJU RUMAH
“Aku tidak mampu membedakan,
Apakah bayanganmu yang datang,
Atau tubuhku yang pulang.”
CIUMAN
PERPISAHAN
“Tubuhmu pokok pohon paling kuat di hutan. Pohon paling
wangi; dahan dan daun-daunmu pelangi. Aku ingin memanjat dan menjatuhkan diri
sekali – dan lagi dan lagi. Sepasang matamu buah-buahan, menyihirku jadi
bintang padam dan binatang yang melolong siang-malam.
Kau bias putus mencintaiku. Tiba-tiba. Kau tidak butuh
alasan selain kau mampu melakukannya. Dan, kenapa tidak. Kau bias pergi. Begitu
saja. Aku segelas air tumpah di lantai dan aku tidak bias jadi lap bagi diri
sendiri.”
KESEDIHAN
PUISI
“How odd I can have all
this inside me and to you it’s just words.”
-DAVID FOSTER
WALLACE
“Puisi ini butuh satu kata
Yang belum pernah menyentuh
Pikiran dna lidah siapa pun – tapi
Kau mengerti artinya. Hanya kau.”
JANGAN
BERTANYA KENAPA
Jika kau ingin terbang tanpa angina tapi langit
Membuatmu takut, aku akan jadi kebebasan
Dan sayap yang tidak pernah lelah mengepak
Di punggungnya.
Jangan biar bertanya mengapa.
Setiap orang memiliki satu jawapan yang menolak diberi
pertanyaan.”
Andai kalian terpegun dengan isi puisinya, jangan teragak-agak untuk dapatkannya segera...di toko-toko buku besar atau terus dari DuBook Press...
No comments:
Post a Comment