Tuesday, June 7, 2022

PERIHAL PERIBAHASA BAHASAKU

 PERIHAL PERIBAHASA BAHASAKU

 

Bahasa menunjukkan bangsaku

Bangsaku Melayu bahasaku Melayu

Bahasa yang sama kututur dalam kembara mimpiku

Tapi mungkin bukan yang membasahi bibir bicara lenamu

 

Hidupku teradun dalam majmuk manusia

Sering bahasa pasar menjadi perantara

Tidak mampu berbahasa dalam gaya bentara

Kerana aku hanya orang biasa

 

Hidupku dan cabaran bagaikan bersaudara

Sering singgah berulang menyapa

Namun kudaki bukit dan kuturuni lurah bersama

Biar kuyup terendam basah, hangat terampai kering bersama

 

Hidupku bertempur dengan dugaan

Menuntun kesabaran menuntut keredhaan

Untuk cekal mendayung sampan berbekalkan pendayung di tangan

Sanggup berumah di tepi pantai, takkan gentar dilambung ombak?

 

Hidupku berpencakkan kerja

Pasak kekuda tepis mengunci

Siku menyiku jadi mainan

Namun ku genggam bara apinya biar sampai jadi arang

Bagai lebah menghimpun madu

Tapi bukan madu yang satu itu

 

Hidupku penuh kerinduan

Bergurau manja dengan anak-anak emasku

Yang kulentur menjadi buluh bermula dari zaman rebungnya

Bagai menatang minyak yang penuh

Setitik pun enggan ku biarkan menitis ke bumi

Bagai kaca terhempas ke batu

Namun manjaku hanya makan dan pakai

Silap tetap ditegur salah tetap dimarah

Cuma berpada bagai ayam mematuk anak

 

Hidupku berpasangan Sang Ratu

Cantik wajah murni pekerti

Bersemayam di singgahsana bulan dipagari bintang gemerlap

Bagai emas baru disepuh

Walau usia makin bertambah hitungannya

Walau kudrat makin terhakis sisanya

Kasih mekar sentiasa

Seadanya

 

Hidupku digelar cikgu

Yang mana baikku hendak dijadikan teladan

Yang mana buruk kupesan jadikanlah sempadan

Kepimpinan melalui teladan biarlah menjadi kenangan

Jangan sindiran yang ditugukan

Waima ada muridku yang terkucil kencing berlari

Mungkin kerana aku pernah kencing berdiri

 

 

 

Hidupku berkawan dengan buku

Kota buku menjadi tempat tujuku

Santapan jiwa penyegar mindaku

Menjadi ulat buku yang meniti jambatan ilmu

Meraba kunci kehidupan

Agar menjadi pelita hidup dalam kegelapan

 

Hidupku cintakan ilmu

Ilmu bermanfaat bila diamalkan

Jangan sampai kaku diam penggali berkarat

Jangan kekal berdiam di bawah tempurung

Kejarilah ilmu carilah mualim

Carilah jauhari yang mengenal maknikam

Hajat belajar berenang dapatkan itik

Hajat belajar memanjatkan dapatkan tupai

 

HIdupku bertemankan pesan ayahanda

Jangan dicontoh perangai kacang

Sering lupakan kulitnya

Jangan ditiru tingkah lalang

Asyik meliuk mengikut angin

Berawas lepaskan anjing tersepit, takut-takut digigitnya

Contohilah sikap padi, makin berisi ilmu, makin menunduk malu

Baju di badan perlu diukur setepatnya

Pahatkan namamu di persada ingatan

Bagai garang belang hulubalang rimba

 

 

 

Hidupku dipeluk nasihat bonda

Jiran sahabat taulan itulah saudaramu

Jangan lokek meringankan tulang

Biar sama merasai berat yang dipikul

Bukan sekadar berat mata yang memandang

Tegur menegur adat berkawan

Berhemah menarik rambut di dalam tepung

Rambut tidak putus tepung tidak berselerak

Hari ini hari mereka

Entah esok lusa hari kita

 

HIdupku dinaung kasih saudara

Kadang kala diuji kealpaan dan kekhilafan

Sedih pedih bila lidah tergigit dalam sedar

Namun air yang dicincang tidak akan putus

Singkirkan yang keruh,

Simpankan yang jernih

Sesat meraba di hujung jalan

Undurlah pulang kepangkalnya

Jangan sampai nasi ditanak menjadi bubur

 

Indahnya bahasaku

Bagi yang enggan untuk mengenal

Manakan akan hadirnya cinta

Berabad ia kekal lestari

Kekal tak basah ditimpa hujan

Kekal tak lekang dihangatkan mentari

Dirgahayu bahasaku

Gemilangnya bangsaku

No comments:

Post a Comment